Wasiat-wasiat Rasulullah SAW
“Ya Rasulullah, berwasiatlah kepada kami,”ujar para sahabat.
Kala itu, di antara yang diwasiatkan Rasulullah SAW, ”Berwasiatlah kalian terhadap para wanita dengan kebaikan.’
Wasiat ini menyinpan makna yang luar
biasa yang beliau katakan di saat beliau hendak mengucapkan salam
perpisahan kepada sekalian umatnya. Maknanya agar kita mewujudkan
hubungan yang baik sesama kita sepeninggal beliau, yang dengannya
kehidupan akan berjalan harmonis. Beliau
mewasiatkan ini agar kita dapat menggapai kehidupan yang sebenarnya,
yaitu tatkala kita menjalani kehidupan ini penuh dengan kebaikan.
Beliau juga berwasiat, “ Dan berwasiatlah kalian dengan baik terhadap keluargaku.” Beliau ingin kita dapat terus hidup berkesinambungan dengan beliau.
Kenapa beliau mengatakan “ keluarga” yang dinisbahkan sebagai keluaga beliau, “keluargaku”.
Hal itu disebabkan beliau ingin mengajarkan kepada kita bahwasanya
perpindahan beliau dari alam dunia tidak dimaksudkan sebagai terputusnya
hubungan umat dengan beliau. Seakan beliau mengatakan,”Hubungan kalian
denganku tak akan terputus sekali kalian berhubungan dengan keluargaku.”
Wasiat beliau lainnya,”Janganlah kalian menjadi kafir selepas kepergianku dan janganlah kalian berperang satu sama lain.”
Beliaupun terus berwasiat kepada para sahabat dengan wasiat-wasiat lain yang beliau berikan kepada mereka.
Sebagian diantara mereka mengatakan,” Ya Rasullullah,jika engkau wafat,siapakah yang akan memandikanmu?” Beliau menjawab, “Seseorang di antara ahlul baytku.”
Hati merka amat tersentuh dengan perpisahan yang akan mereka lalui,perpisahan antara mereka dengan Rasulullah SAW.
Kemudian mereka berkata lagi, “Dengan apa engkau kami kafankan?”
Saat melihat rasa gundah melanda hati para sahabatnya,air mata Rasulullah SAW pun berlinang.Beliau menjawab,” (Bahan) dalam pakaianku ini,atau kain dari Yaman, atau jubah dari Syam,atau kapas dari Mesir.”
Abubakar Mengimami Shalat
Mereka terus bertanya kepada Rasulullah
SAW dengan pertanyaan lainnya.Setelah benyaknya pertanyaan sebagai
persiapan bagi para sahabat bila sewaktu-waktu Rasulullah SAW wafat dan
meninggalkan mereka,Rasulullah SAW pun menangis. Lalu beliau bersabda,”Berlaku lembutlah kepada nabi kalian.”Kemudian beliau berdiri, melangkah pulang, dan memasuki rumah beliau.Beliau pun merebahkan diri di pembaringan.
Di saat yang sama, rasa bimbang semakin
menggelayuti hati para sahabat. Kemudian mereka meninggalkan pekerjaan
dan urusan mereka dan berkeliling di sekitar rumah Rasulullah SAW dan
masjid beliau. Mereka ingin mengetahui perkembangan berita tentang
Rasulullah SAW. Sampai tiba pada waktu shalat,sedangkan imam mereka
(Rasulullah SAW) tidak kunjung keluar untuk shalat bersama mereka. Para
sahabatpun semakin bertambah bimbang.
Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Aisyah RA, “Perintahkan Abubakar untuk mengimami shalat.”
Aisyah RA (putri Abubakar RA) berkata kepada beliau, “Ayahku seorang
yang kurus dan aku khawatir ia akan menangis dan tak sanggup berdiri.
Mintalah dari umar, ya Rasulullah.”
Rasulullah SAW menjawab, “Kalian seperti sahabat Nabi Yusuf AS. Perintahkanlah Abubakar untuk mengimami shalat.” Abubakar RA pun bangkit mengimami jama’ah shalat fardhu yang pertama dan shalat-shalat berjama’ah berikutnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !