Pesan Terakhir
Aisyah RA berkata,
“Saudaraku,Abdurrahman bin Abubakar, masuk dan ia sedang membawa
sebatang kayu siwak yang ujungnya belum dilembutkan. Aku lihat
Rasulullah memandang kearahnya dan adalah Rasulullah SAW menyukai
siwak.”
Maka, apakah kalian menyukai apa yang beliau suka dari sunnah-sunnah beliau? Adalah Rasulullah SAW menyukai siwak.
Aisyah menyatakan,”Aku bertanya kepada Rasulullah,’Ya Rasulullah, apakah engkau menginginkannya (siwak)?’
Rasulullah, di saat beliau sudah tak
dapat lagi berkata-kata dan kami pun tak dapat mendengar sesuatu pun
darinya, memberi isyarat dengan menganggukkan kepala beliau, pertanda
beliau menginginkan untuk bersiwak. Dan perkara yang terakhir beliau
katakana adalah, ‘Ash-shalah….ash-shalah….ash-shalah…’-‘Shalat…. Shalat…. Shalat…..’
Maka,apakah yang kalian lakukan terhadap
wasiat Nabi kalian di saat-saat akhir dari kehidupannya di dunia ini?
Shalat adalah hubungan kalian dengan Tuhan, agar terjalin hubungan yang
hakiki dengan-Nya.
Wahai orang yang mendahulukan perkerjaan
dunianya dan hawa nafsunya sebelum shalat,yang mendahulukan
keterlenaannya disbanding shalatnya,ingatlah, wasiat yang terakhir
dituturkan oleh kekasih kalian di akhir usianya adalah,’Ash-shalah….
Ash-shalah… ash-shalah….’, di samping ‘Berwasiatlah dengan kebaikan
terhadap para wanita’, dan juga,’Aku berwasiat kepadamu dengan kebaikan
terhadap keluargaku.’
Sesaat kemudian,lidah Rasulullah SAW
tampak kaku. Tapi, ruh beliau belum tercabut. Beliau masih
berkata-kata.” Dan majelis ini, kata Habib Ali, adalah salah satu
kenyataan yang menggambarkan keadaan ruh Rasulullah SAW.
Kalaulah tidak karena kehidupan
Rasulullah SAW yang wujud dalam diri kita,niscaya kita tidak tersentak
saat disebut perihal kisah wafatnya Rasulullah SAW. Bergetarnya hati
kalian saat disebutkan perihal kejadian-kejadian pada saat wafatnya
Rasulullah SAW adalah sebagiam dari petunjuk yang nyata bahwa kematian
beliau adalah sebuah kehidupan.Adakah kematian yang dapat menggerakkan
banyak hati?
Sejahteralah Jasad Beliau
Kemudian, Aisyah melanjutkan,
“Rasulullah SAW memberikam isyarat lewat anggukan kepalanya, sebagai
pertanda keinginannya. Maka aku berikan kepada beliau kayu siwak yang
belum dilembutkan itu. Tapi kemudian aku mengambilnya dari tangan beliau
ketika kulihat itu tak dapat beliau gunakan karena keras,belum
dilembutkan. Lalu aku melembutkannya dengan mulutku.
Aku bangga,karena,di kalangan para
sahabat, benda terakhir yang masuk ke mulut beliau adalah air liurku.
Lalu aku meletakkannya dalam mulut beliau. Beliau pun memegangnya dengan
tangan beliau sendiri,”
Sakaratul maut yang dialami Rasulullah
semakin mendalam. Cahaya memancar dari wajah beliau, dan cahaya itu
meliputi keluarganya. Waktu terus berjalan.
Ruh mulia Rasulullah SAW telah sampai
pada kerongkongannya. Beliau membuka kedua kelopak bola matanya.
Kemudian beliau menunjukkan isyarat dengan jari telunjuknya sebagai
kesaksian atas keesaan Sang Pencipta, yaitu isyarat ketauhidannya.
Tak lama kemudian, beliau pun mengembuskan napas terakhir.
Sejahterakanlah jasad beliau yang agung
setelah melalui hari-hari yang melelahkan, lantaran segala hal ia
baktikan demi keselamtan kita.
Sejahterakanlah jasad beliau setelah
perutnya kerap kali diikat dan diganjal batu karena kelaparan, demi
pengorbanannya kepada kita.
Sejahterakanlah jasad beliau, yang pernah dilempari batu hingga melukai beliau,demi dakwahnya kepada kita.
Sejahterakanlah jasad beliau,yang
gerahamnya pernah dipatahkan, lantaran kesungguhan beliau dalam membela
agama yang akan menyelamatkan kita.
Sejahterakanlah jasad beliau, yang
dahinya pernah dilukai sampai mengalir darah dari dahinya yang mulia
itu, lalu beliau menahannya dengan tangan beliau agar darah suci beliau
tak sampai jatuh ke tanah, sebagai rahmat bagi mereka, kaum yang
memerangi beliau, dan bagi kita, dari kemurkaan Allah SWT.
Sejahterakanlah jasad beliau, yang mata panah pernah menembus daging pipinya,demi kita.
Sejahterakanlah jasad beliau,yang
kakinya sampai bengkak disebabkan pengabdian beliau kepada Allah SWT dan
demi dakwah kepada kita.
Sejahterakanlah jasad yang telah memikul kesukaran,keletihan, kesakitan,dan,kelaparan karena kita.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !